4 Tips Dalam Mengatur Keuangan Saat Lebaran

Keluarga468 views

Diluar kegembiraan menyambut Lebaran, terdapat satu urusan yang sering menciptakan kami sedih. Banyak keluarga  yang menghadapi masalah finansial setelah keriaan Lebaran usai. Tidak pandang bulu, mulai dari asisten rumah tangga sampai rekan di kantor, semuanya pernah mengalami. Padahal, selain belanja promo lottemart, ada tidak sedikit kiat guna Mengelola Keuangan Keluarga yang gampang dilakukan.

Kami pernah menghadapi masalah klasik. Klasik sebab masalah ini tidak jarang kali berulang setiap Lebaran. Pengalaman menghadapi finansial yang tidak sehat. Pendapatan naik dua kali lipat sebab ada THR. Tidak jarang ada ekstra gaji dari tunjangan anak sekolah yang dibayarkan di bulan Juni atau Juli. Namun, tiap berakhir Lebaran, sering kali saja duit habis. Bahkan, kami pernah darurat hingga menggerogoti simpanan sebab uang THR dan gaji telah tandas sementara keperluan masih saja ada. Banyak rekan di kantor merasakan hal yang sama.

Tidak jarang terdapat yang hingga harus berhutang kartu kredit. Padahal, mereka punya gaji yang lebih dari cukup. Kenapa? Diluar semua dalil yang tidak jarang dikemukakan, contohnya pengeluaran naik berlipat, harga-harga pada naik dan ritual mudik yang tidak mungkin dilewatkan, kami menyaksikan penyebabnya berujung pada satu hal. Tidak terdapat prioritas dan tidak terdapat keberanian mencukur konsumsi yang sebetulnya tidak butuh dalam mengelola finansial keluarga.

Akibatnya, pengeluaran menjadi lebih banyak dari pendapatan. Memang ketika puasa dan memuncak di hari Lebaran, pengeluaran naik tinggi. Harus bayar ekstra gaji guna THR asisten lokasi tinggal tangga (ART). Lebih tidak jarang jajan di luar rumah dikomparasikan bulan-bulan biasa. Belum lagi, pesta ketika hari raya tiba dan akomodasi untuk yang mudik. Ini semua menciptakan kita maklum dan dapat menerima bahwa pendapatan, yang sebetulnya sudah naik dengan adanya THR (semua bisa THR, kan?), menjadi tidak pernah lumayan saat Lebaran. Padahal, andai dihitung, dan kami pernah menghitungnya dalam sejumlah kesempatan, penghasilan plus THR itu lumayan kok guna memenuhi keperluan Lebaran. Jadi seharusnya tidak mesti berhutang.

Mengatur Keuangan

Bagaimana caranya? Ada empat tahapan yang usahakan dilaksanakan sebagai berikut:

  • Menyusun rencana pengeluaran sekitar Lebaran
  • Membuat prioritas pengeluaran
  • Memutuskan perkiraan Lebaran
  • Mengeksekusi perkiraan yang telah disusun

Mari anda lihat lebih detil masing – masing tahapan tersebut.

  1. Menyusun Pengeluaran

Buat susunan semua pengeluaran dengan duit yang dibutuhkan guna masing – masing pengeluaran tersebut. Sebisa mungkin, seluruh pengeluaran dicatat, tidak boleh sampai terdapat yang kelewat, khususnya pengeluaran utama yang menghabiskan ongkos besar. Semakin detil dan komprehensif daftar kita, semakin baik. Jadinya lebih akurat mencerminkan pola pengeluaran.

  1. Prioritas Pengeluaran

Tidak seluruh pengeluaran penting. Ada yang urgen tapi tidak sedikit pula yang sekunder atau bahkan tersier. Pisahkan yang utama dan urgen dengan yang nice to have dan paling gampang dikurangi saat situasi finansial menuntut. Nah, yang sangat tahu soal prioritas ini ya anda sendiri. Atau keluarga kita. Jangan hingga membiarkani prioritas diprovokasi atau bahkan di drive oleh orang lain. Itu bakal menyulitkan anda nantinya. Sebaiknya punya dalil yang powerful dalam menilai prioritas suatu pengeluaran. Sehingga, ketika nanti ‘digoyang’ oleh tuntutan situasi, kita lumayan kuat menjaga prioritas yang telah dibuat.

  1. Anggaran Lebaran

Berdasarkan rencana pengeluaran yang telah dibuat, kita mencocokkan rencana pengeluaran dengan pendapatan. Cukup tidak, penghasilan untuk mengongkosi rencana pengeluaran yang telah disusun. Jika penghasilan cukup, tersebut sangat menyenangkan. Tidak butuh memangkas apa – apa. Yang jadi soal, penghasilan seringkali tidak cukup. Rencana pengeluaran seringkali jauh lebih besar dikomparasikan pendapatan. Ada gap antara kemauan dan kenyataan. Kalau begitu, butuh memangkas pengeluaran. Memangkas pengeluaran dilaksanakan menurut prioritas yang sudah diciptakan diawal. Alhasil, kita telah membuat perkiraan atau rencana pengeluaran yang dicocokkan dengan pendapatan. Diatas kertas, telah ada rencana perkiraan yang secara finansial sehat (tidak lebih banyak pengeluaran dari pendapatan) dan diciptakan menurut prioritas yang menggambarkan kepentingan dan urgensi kita.

  1. Mengeksekusi Anggaran

Ini yang sangat sulit. Ketika Lebaran datang, anda harus memangkas pengeluaran dan disipilin dengan perkiraan yang telah dibuat. Banyak yang tidak berhasil  disini sebab memang tidak mudah mengolah gaya hidup. Ribuan dalil dibuat guna menjustifikasi pengeluaran yang ada. Kami pun sejumlah kali gagal. Tidak dapat mematuhi perkiraan yang telah dibuat. Kuncinya apa? Kuncinya terletak di bagaimana anda sepakat dengan prioritas yang telah dibuat. Makanya, saat merangkai prioritas mesti melibatkan anggota keluarga. Sehingga, ketika pengeluaran dikurangi, anggota family paham alasannya dan karena tersebut mensupport. Banyak yang tidak pernah mengerjakan exercise ini ketika menghadapi Lebaran. Tidak pernah menghitung berapa sebetulnya pengeluaran, tidak tahu bagaimana pola pengeluaran, dan tidak menilai mana yang urgen dan mana yang tidak penting. Yang terjadi, pokoknya mumpung Lebaran, konsumsi digenjot habis. Ketika keperluan datang, semuanya dinikmati dan tidak dipilah dulu mana yang utama dan mana yang sekunder. Akibatnya, paling wajar, penghasilan menjadi tidak cukup.

Hal penting lain yang perlu dipikirkan merupakan bagaimana kiat berhemat menjelang lebaran tiba. Lebaran biasanya menjadi saat untuk memuaskan nafsu mengerjakan pembelian barang sebab ada tidak tidak banyak sekali diskon yang di berikan untuk sekian tidak sedikit macam produk baik kebutuhan pribadi maupun untuk keperluan lainnya.

Meski begitu, tentu tidak bijaksana melahap semua barang yang didiskon dan menghabiskan tabungan Anda untuk euphoria sesaat. Lagipula sudah menjadi rahasia umum tidak tidak banyak toko yang menaikkan harganya terlebih dahulu untuk berani memberikan diskon yang besar. Tunjangan yang anda dapatkan untuk merayakan hari raya lebaran usahakan juga disisihkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pasca lebaran. Lalu bagaimanakan metodenya supaya ketika hari raya Anda bisa tetap mengerjakan pembelian barang nyaman dengan kiat yang hemat? Berikut merupakan tips-tipsnya:

  1. Belanja di pusat grosir

Sekarang ini ada sebanyak supermarket di Indonesia yang menerapkan konsep wholesale alias grosir. Di mana Anda bisa mendapatkan produk-produk kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya dengan harga yang lebih murah lagipula andai kita beli banyak. Belanja di pusat grosir saat menjelang lebaran bisa menghemat lebih tidak tidak banyak uang. Hal ini dikarenakan kebutuhan saat hari raya ini seringkali pun melonjak misalnya kebutuhan snack kalengan, sirup, daging, buah, piring-piring, dan lain sebagainya. Hal yang sama juga berlaku apabila Anda berkeinginan beli pakaian lebaran sebab seringkali di pusat grosir fashion ada promo untuk pembelian jumlah tertentu.

  1. Membawa rangkaian belanjaan

Yang sangat riskan saat mengerjakan pembelian barang keperluan lebaran merupakan pembelian impulsif atau mengerjakan pembelian sebuah barang secara spontan. Padahal belum tentu barang tersebut Anda butuhkan atau menjadi barang yang diprioritaskan. Agar bencana ini tidak terjadi lagipula andai budget Anda cukup ketat, sebelum berangkat ke pusat perbelanjaan buatlah rangkaian apa saja yang harus dibeli untuk persediaan selama liburan lebaran. Jika semuanya sudah masuk keranjang, segeralah pergi kasir untuk menggarap check out atau pembayaran.

  1. Lupakan kartu debit atau kartu kredit

Seringkali saat menunaikan di kasir setelah selesai belanja, seseorang akan mengeluarkan kartu ATM atau kartu kreditnya apabila jumlah yang harus dibayarkan lebih tidak sedikit daripada fulus tunai yang dibawa. Tetapi hal ini sebenarnya tidak baik untuk dilakukan karena bisa menimbulkan kebiasaan yang tidak baik untuk simpanan Anda. Jika saat check out ternyata fulus tunai anda tidak mencukupi, usahakan cancel item yang tidak menjadi prioritas untuk lebaran. Jangan biasakan mengeluarkan kartu ATM atau kartu kredit untuk membayar belanjaan anda dan bawalah fulus tunai secukupnya saja sehingga barang yang dimasukkan ke dalam keranjang lebaran tidak sembarangan.

  1. Belanja pakaian yang ada pasangannya

Maksudnya bukan mengerjakan pembelian pakaian yang sama dengan pasangan Anda, tetapi belilah pakaian atau produk fashion lainnya yang bisa matching bila dikenakan dengan pakaian yang sudah Anda punya di lemari. Ini untuk menghindari pembelian fashion item lain dengan tujuan untuk membuat outfit saat lebaran tampak serasi. Jika kita bercita-cita melakukan pembelian kerudung untuk lebaran misalnya, carilah kerudung yang warna dan motifnya pas dengan busana saat hari raya yang berkeinginan Anda kenakan. Sama halnya dengan bila berkeinginan membeli sepatu atau bawahan.

  1. Perhatikan expired date

Meski saat menjelang lebaran tidak tidak banyak lembaga pemerintah yang menggarap sidak ke pusat perbelanjaan untuk sweeping produk yang tidak layak jual, namun Anda juga mesti tetap berhati-hati. Sebelum memasukkan barang ke keranjang, cek kualitas kemasan dan juga kapan tanggal kadaluarsanya. Untuk mengerjakan pembelian daging dan ikan menjelang lebaran pun Anda dapat menyaksikan kesegaran daging dari warnanya, baunya, dan juga tekstur.

Comment